Rabu, 27 Oktober 2010

psikologi pendidikan

Oleh : Sumantre Inengah

2.1 Pengertian Motivasi Belajar dan Jenis-jenis Motivasi dalam Belajar
A. Pengertian Motivasi
Kata “motif” di artikan sebagai suatu dorongan seseorang untuk berbuat sesuatu. Artinya motif adalah daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk memenuhi apa yang menjadi keinginannya. Dalam hal ini “motif” dapat dikondisikan sebgai (Internal seseorang) yang memicunya untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Maka dari kata “motif” terbentuk afikasi, kata motivasu yang dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal yang ada dalam diri seseorang sebgai daya pengeriak yang kondisinya menjadi aktif. Nic Donal (dalam sudirman 2004 : 73) perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “filing” rasa yang kuat untuk berbuat sesuatu sebgai tanggapan atas adaya tujuan ingin dicapai seseorang. Nic Donal mendifisikan tiga elemen yang penting yang dapt disarikan tentang motivasi yaitu:
1. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi dalam diri setiap manusia. Ini terjdi perubahan energi pada sistem “neuro physiologikal” organisme manusia. Motivasi ini yang nampak dari luar tetapi sebagai aktivitas fisik manusia.
2. motivasi dengan munculnya “rasa” atau “filing” dari efeksi seseorang. Hal ini motivasi di anggap relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi seorang yang dapat menentukan tingkah laku seseorang.
3. motivasi akan dirancang karena adanya tujuan.
Motivasi seseorang dapat diartikan sebagai serangkaian tindakan untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu. Sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu artinya motivasi dapt dirangsang oleh faktor-faktor dari luar diri seseorang, sekalipun motivasi itu berada di dalam diri seseorang. Motivasi juga dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegairahan dalam melakukan aktivitas belajar. Motivasi ini dpta memelihaara semangat belajar dan memberi arah kepada aktivitas belajar sehingga belajar tercapai.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor kejiawaan yang bersifat non intelektual. Peranannya sangat khas, yaitu sebagai mobilisator tumbuh gairah, merasa senang dan semangat belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang sangat kuat akan banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Begitu pula sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang lemah akan malas, dan tidak ada gairah dalam aktivitas belajar. Hasil belajar akan optimal apabila siswa memiliki motivasi yang tepat. Motivasi juga erat kaitannya dengan minat, minat dapat diartikan sebagi suatu kondisi terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementar situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sepanjang yang dilihatnya mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Minat merupakan kecendrungan jiwa seseorang yang biasanya disertai dengan rasa senang, rasa senang karena adanya kepentingan dengan sesuatu itu. Biasanya minat ini timbul secara tiba-tiba, tetapi timbuhnya akibat adanya partisipasi, pengalaman dan kebiasaan –kebiasaan pada saat belajar atau bekerja.
James O. Whittaker memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan.
Frederick J. Mc Donald mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi (tenaga) di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif (perasaan) dan reaksi mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Dari definisi di atas dalam motivasi terdapat tiga hal, yaitu :
1. suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang
2. perubahan tenaga di dalam sistem neoro fisiologis dari organisme manusia.
3. ditandai oleh dorongan afektif, seperti lebih bersemangat
4. ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan, yaitu tindakan nyata
B. Jenis-jenis Motivasi dalam Belajar
Jenis motivasi di tinjau dari sudut pandang yang berbeda, antara lain : berdasarkan dasar pembentukanya, eksistensi motivasi, dan beberapa jenis motivasi yang dikemukankan oleh beberapa pakar psikologi, yaitu ; Frandsen, Woodworth dean Marquist.
Berdasarkan dasar pembentukannya, maka motivasi di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Motivasi bawaan
ini adalah motif-motif atau dorongan yang di bawa sejak lahir. Misalnya dorongan dalam hal makan, minum atau bekerja. Motivasi ini tidak perlu di pelajari karena telah di bawa sejak lahir. Pakar psikologi Arden N Fransen menyebut motif ini sebagai physiologicial Drivvers.
b. Motif - motif yang dipelajari
Suatu contoh dorongan untuk mempelajari satu disiplin ilmu tertentu atau dorongan untuk mengajarkan sesuatu kepada kelompok masyarakat. Motif ini di isyaratkan secara sosial menurut A. N Frandsen (2009 : 49), motif ini disebut sebagai ’Affiliativ Drivers’.
Motivasi dibedakan menjadi dua macam yatu motavasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi Intrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal dari diri individu itu sendiri.
Dikatakan motivasi intrinsik apabila seorang siswa termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai ilmu pengetahuan bukan karena motif lain seperti pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah. Motivasi itu muncul karena ia merasa membutuhkan sesuatu dari apa yang ia pelajari. Kesadaran pentingnya terhadap apa yang dipelajari adalah sangat penting untuk memunculkan motivasi intrinsik. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik maka selalu ingin maju dalam belajar sserta haus ilmu pengetahuan.

2. Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena adanya perangsang dari luar diri individu.
Peserta didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya, seperti nilai yang tinggi, kelulusan, ijazah, gelar, kehormatan dan lain-lain. Motivasi ekstrinsik meskipun kurang baik akan tetapi sangat diperlukan dalam proses pendidikan agar anak didik mau belajar. Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk. Ia sering digunakan karena bahan pelajaran kurang menarik perhatian anak didik.
Bebrapa jenis yang di unkapkan oleh para pakar psikologi yaitu Fransen, woodworth dan marquis, (2009 : 50) pendapatnya sebagai berikut;
1. Coknitiv Motives
Motiv ini menunjuk kepada gejala intrinsik, yaitu menyangkut segala sesuatu yang bersangkutp paut dengan kepuasan individual. Kepauasan individual yang berada didalam diri manusia biasanya berwujud prosses dlam bentuk produk mental. Jenis motivasi ini adalah sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terutama sangat berkaitan dengan perkembangan intelektual.
2. Self Expression
Ekpresi diri adalah prilaku diri manusia. Esensi dari self ekspresi ini adlah kebutuhan yang penting bagi individu bukan untuk mengetahui mengapa dan bagimana sesuatu itu terjadi tetapi juga mampu berbuat sesuatu atau menampilkan sesuatu. Dalam hal ini sangat diperlukan aktivitas dan imanjinasi. Artinya seseorang mempunyai keinginan untuk melakukan aktivitas sendiri.
3. Self Enhancement
Kemajuan diri yang maksimal adalah salah satu keinginan individu. Dasar utama pencapaian keinginan ini adalah tingkat optimal dalam aktualisasi diri dan pengembangan kopetensi yang sehat bagi siswa untuk mencapai suatu prestasi dalam bentuk self enchancement.
Woodworth dan marquis, mengemukakan tiga jenis motif yang akhirnya menjadi suatu motivasi tindakan manusia yaitu;
1. Motivasi organis
Kebutuhan akan sesuatu bersifat dasar dan alami bagi individu manusia yaitu akan kebutuhan akan makan, minum, bernafas seksual, berbuat, sesuatu dan beristirahat.
1. Motif darurat
Yang termsuk kedalam motivsi ini adalah dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha dan dorongan untuk memburu atau mencapai sesuatu. Dalam hal ini, jelas motivasi ini muncul karena dorongan untuk menghadapi dunia luar secara objektif.
Pakar psikolok mengemukakan dua jenis motivasi lagi yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah.
a. Motivasi jasmaniah
Yang termasuk motivasi jasmaniah adalah misalnya, refleksi, insting otomatis nafsu.
b. Motivasi Rohaniah
Yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan
Masalah kemauan dapat dipicu dari momen yang sangat penting yaitu;
1. Momen alasan
Iniadalah adanya alasan yang membuat seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai, contoh seseorang yang lagi asyik bermain piano, tiba-tiba harus mengambil telepon yang berdering dari seseorang yang minta jemput. Ia mengakui main piano karena ada alasan tertentu untuk menjemput seseorang.
2. Momen pilaihan
Antara keinginan untuk meneruskan bermain piano,dengan memenuhi permintaan yang minta jemput, ternyata alternatif menjemput teman yng dipilih, dan bermain piano yang diakhiri.
3. Momen putusan

Setelh membandingkan alasan dan alternatif pilihan maka, menjemput temana dalah sebagai putusan untuk dilakukannya bukan meneruskan bermain piano.
4. omen terbentuknya kemauan
kalau seseorang telah mentapkan suatu putusan, untuk dikerjakannya, maka pada diri seseorang timbul dorongan untuk bertindak dan melaksanakan putusan itu.

2.2 Bentuk-bentuk Motivasi dan Fungsi Motivasi dalam Belajar
A. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Pada realitas sekarng bahwa, motivasi belajar anak sekolah adalah berbeda-berda. Lebih jauh dari itu bahwa motivasi belajar siswa di sekolah tidak timbul secara serta merata, tetapi keberadaan motivasi itu harus di timbulkan. Dengan kata lain harus dirangsang. Dalam hal ini peran guru sangat penting, karan gurulah yang paling penting dalam mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi belajar siswa di sekolah. di sini guru haruslah berhati-hati, jangan sampai melakukan kesalahan dalam menumbuhkan motivasi anak. Banyak aktivitas guru yang semula di maksudkan untuk memacu semangat belajar siswa dengan memotivasi siswa, tetapi karena salah perhitungan, dapat jadi melunakkan semangat belajar dan mematikan motivasi belajar siswa.

Dalam memberikan motivasi dalam bentuk – bentuk motivasi belajar adalah sebagai berikut;
1. Memberi angka
Angaka dalamhal ini sebgai simbul dari pada nilai atas kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang bersemangat belajar dalam mencapai nilai – nilai yang baik atas prestasi belajar disekolah. Dalam hal ini mereka belum puas kalau hanya naik kelas saja, tetapi harus mendapatkan angka-angka yang tinggi dalam rapotnya.
2. Memberi hadiah
Hadiah sangatlah menarik bagi seorang siswa sebagi motivsi dalam melakuka sesuatu pekerjaan. Dalam hal ini hadia sebagai motivasi belajar disekolah. Contohnya apabila menurut pertimbangan guru ada seorang siswa yang baik prestasinya yaitu menjadi juara kelas, sebagai imbalan tamabahan guru dapat memberikan hadiah kepaa juara kelas. Dalam hal ini hadiah dimaksudkan sebagai pungutan (reimforcement) terhadap motivasi belajar siswa.
3. Saingan atau Kompetisi
Persaingan atau kompetisi dapat juga digunakan untuk merangsang motivasi belajar siswa. Dalam hal ini baik kompotisi individual maupun kelompok. Contoh kompotisi individual misalnya penentuan juara kelas, yang dapat di beri hadiah dan tanda penghargaan. Sedangkan kompetisi kelompok misalnya sekolah mengadakan lomba menjejahitan untuk mengedepankan kurikulum muatan lokal, olimpiade biologi, fisika, untuk mengusung kurikulum nasional dan sebagainya. Dalam hal ini saingna atau kompetisi juga dimaksudkan untuk menguatkan moativasi belajar siswa.
4. Ego Involvement
Motivsi secara ego Involvement adalah menumbuhkan kesadaran dalam diri agar merasakan pentingnya tugass disekolah dan menerimanya sebagi suatu tantngan sehingga siswa berusaha bekerja keras mengerjakan tuga dengan harga dirinya sebgai jaminannya. Motivasi semacam ini menjadi sangatlah penting dalam proses belajar. Seorang siswa akan berusaha dengan segenap tenaga guna untuk mencapai prestasi yang baik demi menjaga harga dirinya. Menyelesaikan tuga dengan baik adalah suatu kebanggaan dari harga dirinya. Dengan demikian, siswa untuk mencapai perestasi yang baik adalah pokok untuk menjaga harga dirinya.
5. Memberi pujian
Secara psikologis seseorang pasti akan lebih senang dipuji dari pada di lecehakan. Dengan asumsi maka pujian juga dinyatakan sebgai bentuk motivasi belajar siswa. Hanya saja yang perlu di cermati secara bijaksana oleh guru adalah kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan kualitas, hasi belajar yang dicapanya. Dalam hal ini jangan sampai guru memberikan pujian yang berlebihan kepada siswa, karena salah-salah pujian yang tidak tepat dan berlebihan dapat membuat siswa tinggi hati dan tidak lagi termotivasi untuk belajar. Mengenai pertimbangan mengenai usia suswa dab tingkat perkembangan kejiwaan siswa harus disertakan dalam memberikan pujian, karena usia dan tingkat.
5. Ulangan atau Evaluasi
6. Hukuman/sanksi
7. Piagam/sertifikat
8. Hasrat untuk belajar, gejala psikologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk
9. mengetahui sesuatu yang dipelajari.
10. Minat, suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu pelajaran atau kegiatan akan memperhatikan secara konsisten dengan rasa senang.

B. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Pada umumnya, dalam proses belajar mengajar disebutkan bahwa”motivation is an assential condition learning” atau motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar.(hasil belajar akan menjadi optimal apabila ada motivasi),semakin tepat motivasi yang diberikan maka akan semakin baik pula hasil belajar yang ddapatkan oleh siswa.
Adapun fungsi motivasi dalam belajar yaitu :
1. motivasi berfungsi sebagai pendorong seseorang untuk berbuat sesuatu,atau sebagai motor penggerak dari setiap aktifitas yang dilakukannya.
2. motivasi berfungsi sebagai penentu arah dan tujuan yang dikerjakanharus sesuai dengan rumusan tujuan.
3. motivasi berfungsi untuk menyeleksi perbuatan yaitu dalam hal ini motivasi menentukan perbuatan :
-perbuatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan
-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan.
4. motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha untuk pencapaian prestasi.
Menurut pendapat Hamalik(1986: hal 15)
Mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keiinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Media pembelajaran, menurut Kempt & dayton (1985:hal 19) dapat memenuhi 3 fungsi utama apabila media itu di gunakan untuk perongan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
a. memotivasi minat atau tindakan
b. menyajikan informasi
c. memberi instruksi
dari ke tiga fungsi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
Fungsi motivasi belajar menurut Dra.Moeslichatoen Rosjidan (Dasar-dasar psikologis dalam pendidikan : hal 117)yaitu membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas pendidikan.misalnya ; mendorong seseorang untuk mejalani pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.




















BAB III
PENUTUP




3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dibahas oleh penyusunan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. pengertian motivasi adalah sebagai kondisi internal yang ada dalam
diri seseorang sebagai daya penggerak yang kondisinya menjadi aktif bentuk – bentuk motivasi belajar sebgai berukut :
adalah sebagai berikut;
a) Memberi angka
b) Memberi hadiah
c) Saingan atau Kompetisi
d) ego innvolvement
e) memberi pujian dll
Fungsi dalam motivasi belajar adalah Fungsi motivasi belajar menurut Dra.Moeslichatoen Rosjidan (Dasar-dasar psikologis dalam pendidikan 1981 :117) yaitu membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas pendidikan.misalnya ; mendorong seseorang untuk mejalani pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

3.2 Saran
Untuk mempermudah pesertadidik dalam proses belajar mengajar motivasi belajar sangatlah diperlukan guna untuk mendorong pesertadidik menjadi aktif dalam suasana belajar. Motivasi juga dapat meningkatakan semangat belajar kepada siswa dan siswi, sehinga tujuaan pembelajaran dapat oftimal serta tercapainya tujuan yang direncanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar