Minggu, 07 November 2010

Filsafat Timur





FILSAFAT TIMUR


Hendrich Zimmer yang di tulis pada tahun 1951 dan di bukukan oleh Joseph Cambel pada tahun 1974. Bagian yang perlu kita perhatikan adalah dalam tulisan Joseph Cambell yaitu tulisan filsafat kebaikan, filsafat waktu dan filsafat keabadian. Namun masih belum secara rinci sehingga bagi mahasiswa yang baru mengenal belum mengenal filsafat akan menemui kesulitan dalam memahaminya.

Titik temu antara Barat dengan Timur
Dr. Hendrich Zimmer yang telah menceritakan pengalamannya dalam mempelajari filsafat timur. Zimmer sosok yang ilmuan yang menjadi salah satu filsafat barat yang berkeinginan keras untuk memahmi filsafat timur. Hendrich Zimmer secara khusus membahas tentang filsafat timur yang berisi bab-bab titik temu antara barat dan timur, filsafat politik india, Jainisme, sankya, dan yoga, Vedanta dan kebudhaan yang semuala bahan kuliah di Columbia University tahun 1942, sedangkan bab mengenai filsafat keajiban india merupakan kuliah di musim semi tahunu 1943. Zimmer memiliki pandangan bahwa india memiliki latar belakang filsafat tertua didunia, hal ini terbukti dari sebuah penakuan dari para filsuf barat dalam perjalanannya mencari kesadaran tertinggi.

Tujuan utama dalam pemikiran india adalah untuk membuka dan mengintegrasikan ke dalam kesadaran apa yang telah di lawan dan disembunyikan oleh kekuatan-kekuatan hidup bukan mengeksplorasi dan mengambarkan dunia telihat. Tujuan filsafat india adalah untuk mengentahui diri yang tidak berubah tersebut dan menciptakan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan manusia. Sedangkan tujuan abadi ini adalah bertanggung jawab atas ketenanan pagi paling puncak yang memayungi sejarah-sejarah dunia timur yang dasyat sejarah mereka tidak kurang hebat dan mengerikan disbanding sejarah barat.
Dalam hal ini fisafat india berpihak pada agama sampai begitu jauh, sehingga melebihi apa yang dilakukan para pemikir kritis dan secular barat modern. Kesepihakan filosof-filosof india ini sejajar dengan filosof kuno, seperti : phytagoras, Empedocles, plato, kaum stoic, epicurus dan para pengikutnya platinus, serta pemikir-pemikir neoplatonik. Apakah yang kita harpkan dari filsafat ? ternyata filsafat itu sangatlah sulit di nikmati memang suatu saat filsafat mungkin mengasikan, tetapi sangat konflek, berbelit-belit, abstrak, dan tidak memiliki nilai praktis.
Filsafat barat yang lama berkembang melalui guru filsafat terkenal sejak jaman phytagoras, empedclas dan plato, dari Plotinus sampai ke pemikir neoplatonik abab pertengahan, selanjutnya jaman Spinoza dan hegel yang bergulat dengan masalah-masalah yang melampaui wilayah akal sehat, yang hanya bias di ungkap dengan rumusan yang sulit – samar dan dengan paradox.
Naman adalah subtansi dimana akal bekrja berfikir berisikan konsep-konsep nama yang kaya, adalah realitas internal dari konsep – konsep yang berkaitan dengan realitas internal dari konsep-konsep yang berkaitan dengan realitas eksternal, yakni bentuk yang di tangkap dalam bahas sanskerta disebut dengan rupa – keadaan – warna (karena tidak ada bentuk atau keadaan tanpa warna). Rupa adalah bagian luar dari naman, naman adalah bagian dalam dari rupa. Naman-rupa bermakna di satu sisi manusia pengalaman individu yang berfikir, manusia yang dikarunia denan akal dan perasaan, dan disisi lain bermakna semua alat dan objek dari pikiran dan persepsi. Nama-rupa adalah keseluruhan dunia, objektif maupun subjektif, sebgai mana yang kita amati dan ketahui.
Dalam filsafat kehifupan orang timur (Hindu) memiliki beberapa cara untuk mengklasifikasikan pemikiran-pemikira yang diangap penting untuk di pelajarai dan di perluas, yaitu (1). Artha (2). Kama (3). Dharma dan (4). Moksa, apavarga, nirvrtti atau artha, kama dan dharma disebut Trivarga, kelompok tiga pencarian dunia. Upavarga : penyempurnaan, pencapaian, pembebasan dari eksistensi, kepuasan, kebahaagiaan dan kesenangan duniawi dan nirvrtti : penghentian, penyudahan, pelenyapan: berhenti dari prilaku atau emosi dunia : diam pelepasan cari dunia, istirahat, tidur, kebahagiaan luar biasa.
Menuju kepada filsafat India
A. Pengantar
1. Studi filsafat : kajian pemikir-pemikir filosofis yang bersifat sistematis, dan kritis, radikal, spekulatif, baik pemikiran zaman kuno maupun modern.
2. Filsafat hindu memiliki tiga hakikat kajian ; Sat-Cit-Ananda (kebenaran – kebijaksanaan – kebahagiaan).
3. Tujuan akhir mempelajari filsafat hindu adalah fapt memahami dan mencapai ketiga hakekat filsafat hindu tersebut diatas dan menemukan relevansi dalam kehidupan sehari –hari.
4. Dalam mempelajarai filsafat adal istilah yang belum dipahami secara mendalam, yang pada akhirnya menganggap istilah filsafat tersebut memiliki pengerian sama, yaitu filsafat insia dan filsafat hindu.
5. Filsafat india adalah pemikiran –pemikiran filsof yang bersigfat umum yang menyangkut hindu, islam Kristen baik dalam peradaban kuno maupun modern. Juga tentang teisme dan ateisme.

Pemikir filosofis Hindu di India:
1. Zaman veda (1500-600 th SM): Samhita Brahmana dan Upanisad.
2. Zaman wiracarita (600-200 th SM): Filsafat Bhudha dan Bhagawad Gita.
3. Zaman Sutra-sutra (200 th SM) Nyaya, vasesika, samkya, yoga, mimamsa, dan Vedanta.
4. Zaman skolastik (sejak th 200 M) Adavaita, Visista-dvaita dan Dvaita.
5. Zaman Modern (filsafat abad terakhir).
Sistem filsafat hindu terdiri dari :
1. Sarva Darsana : Astika (ortodoks) – Nastika (heterodoks) kedua bagian ini disebut Nava Darsana.
2. Astika adalah sistem filsafat yang mengakui otoritas Veda.
3. Bagian – bagian Astika : Nyaya, Vasesika, sankya, Yoga, mimamsa dan Vedanta (Sad Darsana).
Rung lingkup filsafatr hindu adalah
1. Sad Darsana
2. Tridarsana
3. Pemikirian Zaman Skolastik
4. Perbandiangan filsfat timur dan barat.
Tujuan mempelajari filsafat Hindu adalah:
a) Memahami dinamaika dan dialektika pemikiran filsofis dalam sad darsana,, Tri Darsana dan Zaman Skolastik.
b) Mengembangkan kemampuan comparation analysis antara pemikiran filsafat timur (hindu) dan barat.
c) Mengembangkan kemampuan dalam menulis tema-tema pemikiran filsafat Hinduis.
d) Mengembangkan kemampuan praktis dan empiris guna menemukan relevansi dan manfaat dalam mengamalkan pemahaman pemikiran filsafat hindu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Signifikan Filsafat
Ciri khas budhi adalah pengetahuan diskriminatif (viveka jnana), yaitu kemampuan untuk membedakan yang salah dan yang benar, sementara permanen, pluralistic-monistik-monistik. Aristoteles dalam bukunya Ethics menyatakan bahwa kepuasan intelektual adalah kepuasan yang tertinggi, setiap orang akan mencarai kepuasan ini, di samping kepuasan yang lainnya. Sedangkan Abraham Maslow dalam mengembangkan teorinya menempatkan aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan yang paling tinggi di samping kebutuhan yang lainnya.
Perspektif filsafat india : manusia dibentuk oleh lapisan (kosa) yaitu lapisan fisik yang melahirkan pengetahuan empiris, lapisan actual yang melahirkan pengetahuan intelektual, lapisan spiritual yang melahirkan pengetahuan spiritual, lapisan mistik yang melahirkan pengetahuan mistik.
Chatterjee dan Datta menyatakan bahwa filsafat adalah suatu upaya untuk memenuhi keinginan : dalam hal ini bukanlah semata-mata kemewahan, tetapi suatu kebutuhan filsafat yaitu kepuasan intelektual. Kesalah pahaman orang barat dalam memandang filsafat india bukanlah filsafat, hannya melihat filsafat india dari sisi mistik tanpa logika, berdasarkan instuisi supernatural, hannya filsafat pemujaan sakti, yaitu kekuatan Dewi dalam bentuk energi seks, yang tidak mempunyai iklim akademik (IB, Putu Suamba, 2003:5).

C. Veda Sebagai Titik Tolak Filsafat Hindu
Veda sebagai dokumen tertua umant manusia adalah sumber pemikiran-pemikiran spekulatif metafisika, logika, etika, moral, dan spiritual filsafat hindu. Veda adalah tonggak terdepan kebudayan india, sekalipun belum datangnya bangsa arya, yang membawa dan mengembangkan peradaban Veda ke india, telah ada peradaban yang telah maju yaitu peradaban lembah sungai sindhu, namun dokumen pemikirannya belum banyak diketahui sehinga sulit untuk melacak pemikiran filsafat (ibid.hal.7).

D. India dan Peradaban Dunia
Para sarjjana mesir mengklaim sebuah masa yang melampaui 4000 th SM bagi pondasi dinasti pertama raja-raja mesir. Cina juga menglaim telah mempunyai sejarah otentik tentang dinasti-dianasti dan fakta-fakta dari sekitar 2400 tahun sebelum masehi.
Kemudian penggalian lain disekitar lembah sungai sindhu membuktikan bahwa di daerah tersebut mencakup seluruh punyab, sind, buluchistan dan bebrapa wilayah kathiawad yang terbentang hingga keutara prasesh dan pada sisi lain sepanjang wilayah berat dan sebgian wilayah india selatan.
Sir Jhon Marshall, kepada proyek penggalian arkeologi di situs Harappa – mohenjodaro menyatakan bahwa kehidupan setandard peradaban yang dicapai oleh orang-orang yang menhuni kota-kota di lembah sungai sindhu ini lebih tinggi dari yang ada di babylonia kuno dan Mesir kuno dan sejajar dengan sumeria. Dravida adalah warisan peradaban dunia yang sangat maju seblum tarik masehi (Ibid. hal 19-21).

E. Filsafat Sebagai Padangan Hidup
Flaubert, bauvard et pecuchet, yang menggambarkan kasus dua pemikir bebas yang kecewa terhadap jalan hidupnya, yang setelah berusaha bunuh diri, berubah kembali kepada keyakinann masa kanak-kanak mereka dan lingkungan pertanian jaman dulu. Jawaban dari pratiqeez d’abord, pertamatam lakukan prakteknya dan kewajiban – kewajiban ritualistic ortodok yang telah mapan bercakap-cakap denan masyarakat secara teratur, berdoa, sembahyang dan menghadiri perjamuan.

F. Filsafat Sebagai Kekuasaan
Daya magis Gandhi, misalanya harus dipahami dengan mengubah, mengendalikan dan membentuk kepribadian manusia secara utuh.

G. Brahman
Brahman berhubungan erat dengan sakti oleh hindu-isme abad-abad selanjutnya yang diartikan energy, kekuatan, kekuasaan, potensi. Oleh karena itu prof. keith sangat tepat memilih kekuasan suci untuk menerjemahkan Brahman.

H. Atman
Atman adalah Brahman yang tampak dengan sarana tambahan (upadhi), bukanlah bagian atau sebagian dari Brahman, tetapi Brahman seutuhnya. Ataman mempunyai sifat yang sama dengan Brahman, ada di mana-mana, tidak terikat pada ruang, tidak berbuat, tidak menikmati mahatau, dst.
Panca Kosa : (1). Annamaya (2). Pranayama (3). Manamaya (4). Vijnana (5). Ananda.

I. Filsafat Kesenangan
Salah satu filsafat kesenangan adalah kama-dewa yang dimungkinkan dapat mewakili dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai filsafat kesenangan.

J. Filsafat Keabadian
Filsfat keabadian akan diurakan oleh kapila yang dalam filsafat hindu disebut juga yoga dan filsafat Samkhya. Pada abad ke-5 SM ajaran yoga disusun oleh patanjali yang diperkirakan disusun pada abad ke-5 yang berjudul “Yoga Sutra” yang diatribusikan pada Vyasa, guru penyair legendaries dalam mahabarata, yang dianggap karya prosa yang paling mengagumkan di dunia. Patanjali diidentifikasikan sebgai seorang tokoh tata bahasa yang kontradiksi yang menyusun komentar besar.

K. Dasar – Dasar filsafat Hindu
Yang disebut dengan filsafat dalam ajaran hindu adalah Darsana, darsana berasal dari kata drs yang artinya memandang, jadi darasana berarti pandangan terhadap sesuatu. Istilah yang medekati kata darsana adalah:
Menanasastra = renungan
Tatwa = kebenaran
Tarka = spekulasi
Wicarasastra = penyelidikan tentang kebenaran
Ada dua kelompok pemikiran hindu yang memiliki pandangan berbeda terhadap veda, ada yang mengakui eksistensi veda dan ada yang tidak mengakui eksistensi veda sebgaia berikut: golongan pemikiran ortodok (astika) yang terdapat 6 kelompok pemikiran yaitu : Nyaya , vaisesika, samkya, yoga, mimamsa, dan Vedanta. Yang disebut juga sad darsana,bagian dari Sad Darsana adalah :
1. Aliran Nyaya: pendirinya adalah Gotama, terkadang beliau memakai nama Aspada atau dhirgatapa, tempat kelahirannya di gautamastana. Beliau tinggal beberapa lama di prabhasa. Inti ajaran nyaya adalah tentang yoga.
2. Vasisika: pendirinya adalah kanada, beliau juga dikenal dengan nama kanabhasaka. Vasisika mengajarakan tentang pengetahuan yang menuntun orang mencapai realisasi sang diri (kesadaran tinggi).
3. Aliran samkya: menurut sejarah tradisi, yang mengajarkan samkya adalah kapila. Ayah kapila bernama kadarma dan ibunya bernama dewaherti. Pada tahun-tahun terakhir masa hidupnya di habiskan di pulau segara. Samkya mengajarkan teori sistematis tentang proses perkembangan alam semesta.
4. Yoga pendirinya adalah patanjali. Yoga mengajarkan tentang latiahan mengaendalikan badan dan pikiran untuk mencapai tujuan terakhir yoga adalah Samadhi, yaitu trcapainya kesadaran tertinggi.
5. Mimamsa pendirinaya adalah Jamini. Ajran ini juga merupakan purwa mimamsa, karena mengandung ajaran tentang bagian-bagian awal dari weda. Mimamsa mengajarkan dasar-dasar ajaran dharma dan lebih menekankan tentang Ritual dan Etika dari ajaran filsafat.
6. Vedanta artinya akhir dari Veda, ajaran ini juga disebut uttara mimamsa. Vedanta merupakan puncak filsfat India yang berdasarkan atas ajaran Upanisad. Pokok ajaran Vedanta adalah hubungan antara Dunia dengan Tuhan, antra Atman dan paramatma. Vedanta sutra oleh Badarayana, yang isinya menguraikan secara sistematis kitab Upanisad yang mejadi dasar dari ajaran Vedanta. Dalam Bhagawad Gita, ajaran Vedanta disebut Brahma Sutra.
Golongan Heterodoks (Nastika) adalah kelompok yang tidak mengakui otoritas veda, terdiri 3 kelompok pemikiran, yaitu Jaina, Carwaka dan Bhudha, keriga ini disebut Tri Darsana. Bagian tersebut adalah:
1. Carvaka suatu aliran filsafat yang tergolong kepada filsafat Materialisme yang hanya percaya kepada Catur Mahabhuta yaitu Udara, air, api dan tanah. Tuhan yang dicari dalam hidupnya yaitu kesenangan duniawi semata. Tokoh aliran ini adalah Vatsyayana, karrya tulisnya yang terkenal berjudul kama sutra. Dalam filsafat barat aliran ini disebut juga filsafat materialisme, yang menganggap bahwa yang nyata dalam dunia ini sebgai unsure alam semesta adalah materi.
2. Aliran Jaina, kemenangan menghapi tantangan duniawi. Tokohnya adalah Mahawira (aslinya Vardamana) abad ke-6 SM. Aliran filsafat Jaina dibagi menjadi dua golongan yaitu Digambara berfrilaku fanatic dengan bertelanjang bulat. Svetambara, yang berprilaku pakaian serba putih. Kedua aliran filsafat ini menekankan ajaran ahimsa, mengguanakan masker dan kalau jalan membawa sapu.
3. Buddha adalah suatu aliran yang tidak percaya akan eksistensi Veda tokohnya Siddharta Gautama (563-483 SM) yang berasal dari suku sakya, putra seorang raja bernama Soddhodana dari kapilawastu sebelah utara india. Inti ajaran Buddha adalah untuk melepaskan manusia dari samsara, sebagai akibat dari adanya hawa nafsu. Penderitaan dapat diatasi dengan menghilangkan hawa nafsu.



oleh : I Nengah Sumantre

3 komentar:

  1. Om Suastyastu... semangat dan terima kasih atas postingan2 artikelnya sangat bagus dan harap ditingkatkan lagi materinya, sangat menginspirasi omsssom

    BalasHapus
  2. Svastyastu.. suksme saudara... atas sarannya.. semoga pikiran yang baik datang dari segala arah..
    Om santih santih santih Om

    BalasHapus
  3. Om swastyastu.. suksme saudara atas sarannya.. swaha.
    Semoga pikiran yang baik datang dari segala arah.
    Om santih,

    BalasHapus